Blogger templates

Magelang Kota Sejuta Bunga

Come Visit Magelang.

Kota Magelang : Kota Sejuta Bunga

Come Visit Magelang

Magelang Kota Sejuta Bunga

Come Visit Magelang.

Magelang Kota Sejuta Bunga

Come Visit Magelang.

Magelang Kota Sejuta Bunga

Come Visit Magelang.

Selasa, 26 April 2016

PEMODELAN ANALISIS



Pemodelan Analisis terbagi menjadi beberapa bagian,yaitu:
1.Elemen Model Analisis
2.Pemodelan Data
3.Pemodelan Fungsional dan aliran informasi
4.Mekanik dari analisis terstruktur
5.Kamus Data
6.Overview mengenai metode analisis

Berikut penjelasan bagian pada Pemodelan Analisis.
1.             ELEMEN MODEL ANALISIS
Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama yakni untuk :
• Menggambarkan apa yang dibutuhkan untuk pelanggan
• Membangun dasar bagi pembuatan desain perangkat lunak
• Membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun.
 
Untuk mencapai sasaran tersebut dibuatlah model analisis yang berisi:
• Data Dictionary
 Penyimpanan yang berisi deskripsi dari semua obyek data yang dikonsumsi atau diproduksi oleh perangkat lunak.
• Entity Relationship Diagram (ERD)
   Menggambarkan hubungan antara obyek data.
• Data Flow Diagram (DFD)
-          Memberikan indikasi mengenai bagaiman data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem
-          Menggambarkan fungsi-fungsi (dan sub fungsi) yang mentransformasikan aliran data.
• State Transition Diagram
   Menunjukkan bagaimana sistem bertingkah laku akibat dari kejadian eksternal.
• Control Specification (CSPEC)
   Informasi tambahan mengenai aspek kontrol dari perangkat lunak

2.           PEMODELAN DATA
Pemodelan data merupakan sebuah tahapan dalam merancang sebuah sistem informasi. Pemodelan data berfokus pada data apa yang akan disimpan yang menggambarkan hubungan entara entiti set yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi dalam pengelolaan data.
Untuk dapat menjawab tentang pemodelan data sebagai berikut : 
  1. Bagaimana komposisi dari masing-masing obyek data dan atribut apa yang menggambarkab obyek tersebut?
  2. Dimana obyek saat ini berada? 
  3. Bagaimana hubungan antara masing-masing obyek data dan obyek lainnya? 
  4. Bagaimana hubungan antara obyek dengan proses yang mentransformasikannya? Digunakan Entity Relational Diagram (ERD)  
A.      Obyek Data, Atribut dan Hubungan 
          Obyek Data Adalah representasi dari hamper semua informasi gabungan yang harus dipahami oleh perangkat lunak. Atribut Menentukan property suatu obyek data dan mengambil salah satu dari tiga karakteristik yang berbeda.
o Menamai sebuah contoh dari obyek data
o Menggambarkan contoh
o Membujat referensi ke contoh yang lain pada tabel yang lain.
Hubungan  Obyek data disambungkan satu dengan lainnya dengan berbagai macam cara.
 
B.      Kardinalitas dan Modalitas Kardinalitas
Model data harus dapat merepresentasikan jumlah peristiwa dari obyek di dalam hubungan yang diberikan
  • Satu ke satu (1:1)  Misalnya: seorang suami hanya dapat memiliki satu istri, dan seorang istri hanya mempunyai satu suami
  • Satu ke banyak (1:N) Misalnya: seorang ibu dapat memiliki banyak anak, tetapi seorang anak hanya dapat memiliki satu ibu
  • Banyak ke banyak (M:N) Misalnya: seorang paman dapat memiliki banyak keponakan, sementara itu seorang keponakan dapat memiliki banyak paman
Modalitas  Modalitas dari suatu hubungan adalah nol bila tidak ada kebutuhan eksplisit untuk hubungan yang  terjadi atau hubungan itu bersifat opsional. Modalitas bernilai satu jika suatu kejadian dari hubungan merupakan perintah.
Entity Relational Diagram.
Pada mulanya digunakan untuk desain sistem database relational dan telah dikembangkan oleh yang lainnya. Serangkaian komponen utama diidentifikasikan untuk ERD: obyek data, atribut, hubungan dan berbagai tipe indicator. Tujuan utama dari ERD adalah untuk mewakili obyek data dan hubungan mereka. 

3.           PEMODELAN FUNGSIONAL DAN ALIRAN INFORMASI
Informasi ditransformasikan pada saat dia mengalir melalui sebuah sistem berbasis komputer. Sistem tersebut menerima input dengan berbagai cara dan menghasilkan suatu output. Akibatnya kita dapat menciptakan suatu model aliran bagi setiap sistem berbasis komputer tanpa melihat ukuran dan kompleksitasnya.

Diagram Aliran Data/ Data Flow Diagram (DFD)
Merupakan sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output.   Dikenal juga dengan sebutan grafik aliran data atau buble chart.
Komponen-komponen DFD :
·         Proses : menunjukkan apa yang dikerjakan oleh sistem. Setiap proses memiliki nama yang unik dan nomor yang ditempatkan dalam simbol.  
  • External entity adalah di luar sistem, tetapi mereka merupakan salah satu bagian yang memberikan input data ke dalam sistem atau digunakan oleh output sistem 
  • Data Flow  adalah tempat penyimpanan data 
  • Data Store  : Proses dapat menempatkan data ke dalam data store atau mengambil / mendapatkan data store. Setiap data store mempunyai nama yang unik  External Entity
4.             MEKANIK DARI ANALISIS  TERSTRUKTUR
A.           Membuat Sebuah Diagram Hubungan Entitas
Diagram hubungan  entitas memungkinkan seorang perekayasa perangkat lunak untuk secara penuh menspesifikasikan objek data yang merupakan input dan output dari system. Pendekatan berikut ini perlu diketahui dalam membuat diagram Entitas :

1. Selama pengumpulan persyaratan, pelanggan diminta untuk mendaftar ‘hal-hal’ yang akan dituju oleh proses bisnis dan aplikasi. ‘Hal-hal’ ini dimasukkan kedalam sebuah daftar objek data input dan output dan entitas eksternal yang menghasilkan atau mengkonsumsi informasi.

2.  Dengan mengambil objek satu pada satu saat , analis dan pelanggan mendefinisikan apakah ada sambungan (tidak diberi nama pada tahap ini ) ada diantara objek data  dan objek lain.

3.  Dimanapun sambungan ada, analis dan pelanggan menciptakan satu pasangan hubungan objek atau lebih .

4. Untuk masing-masing pasangan hubungan objek, dicari kardinalitas dan modalitas.

5.  Langkah 2 sampai 4 dilanjutkan secara iterative sampai semua pasangan hubungan objek sudah didefinisikan. Sudah menjadi kebiasaan untuk menemukan penghilangan pada saat proses ini berlanjut. Objek dan hubungan baru akan ditambahkan pada saat jumlah iterasi bertambah.

6. Atribut dari masing-masing eantitas didefinisikan

7. Diagram entitas diformalisasikan dan dikaji
Langkah 1 sampai 7 diulangi smpai pemodelan data terlengkap

B.           Membuat Sebuah Model Aliran Data
          Diagram aliran data (DFD) memungkinkan perekayasa perangkat lunak untuk mengembangkan model domain informasi dan domain fungsional pada saat yang sama. Beberapa tuntunan sederhana dengan terukur dapat membantu selama derivasi  sebuah diagram aliran data :
1.       Diagram aliran data tingkat 0 harus menggambarkan perangkat lunak/system sebagai gelembung tunggal.
2.      Input dan output utama harus dicatat secara berhati – hati
3.       Penyaringan harus dimulai dengan mengisolasi proses calon, objek data, dan  penyimpanan yang akan direpresentasikan pada tingkat selanjutnya.
4.      Semua anak panah dan gelembung harus diberi label dengan nama yang berarti
5.      Kontinyuitas aliran informasi harus dijaga dari tingkat ke tingkat
6.      Satu gelembung pada satu saat harus disaring.
          Ada  kecenderungan natural untuk terlalu mengkomlikasikan diagram aliran data. Hal ini terjadi bila analisis ingin menunjukkan terlalu banyak  detail pada saat yang terlalu dini
                                                  
C.            Membuat Sebuah Model Aliran Kontrol
       Untuk beberapa tipe aplikasi pemrosesan, model data dan diagram aliran data meruapakan hal yang diperlukan untuk memperoleh wawasan yang berarti kedalam persyaratan perangkat lunak. Tetapi, seperti yang telah dicatat, disana ada suatu kelas aplikasi yang besar yang lebih dikendalikan oleh kejadian dari pada data, yang lebih menghasilkan informasi control dari pada menghasilkan laporan dan tampilan. Dan yang memproses informasi dengan perhatian besar kepada waktu dan kinerja kerja. Aplikasi semacam itu mambutuhkan pemodelan aliran control sebagai tambahan kepemodelan aliran data.
         Setelah kita catat bahwa sebuah kejadian atau item control diimplementasikan sebagai harga Boolean (misalnya; benar atau salah, on atau off, 1 atau 0) atau sebuah daftar diskrit dari keadaan (kosong,penuh), untuk memilih calon kejadian yang potensial, diusulkan tuntutan berikut ini :
       Daftarlah semua sensor yang dibaca oleh perangkat lunak
-        Daftarlah semua keadaan interupsi
-        Bacalah semua saklar yang diaktuasi oleh operator
-        Daftarlah semua keadaan data
-     Dengan menarik uraian data kerja dan data benda yang diaplikasikan ke narasi pemrosesan, kajilah semua item control sebagai input /output CSPEC yang mungkin
-      Gambarkanlah tingkah laku dari system dengan mengidentifikasi keadaannya ; identifikasikanlah bagaimana keadaan dicapai dan definisikanlah transisi antar keadaan.
-    Fokuskanlah penghilangan yang mungkin sebuah kesalahan yang paling umum didalam menspesifikasikan control (misalnya, tanyakanlah ; adakah suatu cara dimana saya dapat masuk ke keadaan itu atau keluar darinya).

D.      Spesifikasi Kontrol
       CSPEC mempresentasikan tingkah laku system (pada tingkat dimana dia direferensikan) didalam dua cara yang berbeda. CSPEC berisi sebuah diagram transisi keadaan (STD) yang merupakan suatu spesifikasi sekuensial dari tingkah laku. Dia juga dapat berisi suatu table aktifitas proses (PAT) – sebuah spesifikasi  kombinaturial dari tingkah laku. 

E.         Spesifikasi Proses
       Spesifikasi Proses (PSPEC) digunsksn untuk menggambarkan semua proses model aliran yang nampak pada tingkat akhir penyaringan.Kandungan dari spesifikasi proses dapat termasuk teks naratif, bahasa design program/Progamme Design Language (PDL) dari Algoritma proses, persamaan Matematika, table, diagram atau bagan, dengan memberikan sebuah PSPEC untuk mengiringi masing-masing gelembung didalam model aliran, berarti perekayasa perangkat lunak menciptakan sebuah “spesifikasi mini”yang dapat berfungsi sebagai sebuah langkah pertama didalam kreasi spesifikasi persyaratan perangkat lunak dan sebagai penuntun bagi desaign komponen program yang akan mengimplementasikan program.
5.             KAMUS DATA
      Kamus data adalah suatu kumpulan data elemen yang terstruktur dengan pengertian yang konsisten dan sesuai dengan sistem, sehingga pengguna maupun analis sistem memiliki pemahaman yang sama mengenai masukan, keluaran dan komponen simpanan data .
        Pembentukan kamus data didasarkan pada alur data yang terdapat pada Diagram Alir Data (DAD). Aliran data pada DAD bersifat umum (hanya menunjukkan nama alur datanya tanpa menunjukkan struktur dari alur data). Untuk menunjukkan struktur dari aliran data secara detail maka dibutuhkan sebuah kamus data.
         Kamus Data (KD) dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis sistem, KD dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, KD digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DAD.
A.          Manfaat Kamus Data
 Kamus Data (KD) adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi
dari suatu sistem informasi. Kamus data selain digunakan untuk dokumentasi dan mengurangi redudansi, juga dapat digunakan untuk:
·       Memvalidasi diagram aliran data dalam hal kelengkapan dan keakuratan
·       Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan layar dan laporan-laporanMenentukan muatan data yang disimpan dalam file-file
·       Mengembangkan logika untuk proses-proses diagram aliran data
B.           Fungsi Kamus Data
Kamus Data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut:
·            Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan data dalam DFD
·            Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran (misalnya
alamat
·            diuraikan menjadi kota, negara dan kode pos)
·            Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data
·            Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan aliran
·            Mendeskripsikan hubungan detil antar penyimpanan (yang akan menjadi titik perhatian dalam entity-relationship diagram)
Hubungan antara DFD dan KD
Kamus data dibuat dengan memperhatikan dan menggambarkan muatan aliran data,
simpanan dataa dan proses-proses seperti pada gambar di atas. Setiap simpanan data dan aliran data bisa ditetapkan dan kemudian diperluas sampai mencakup detail-detail elemen yang dimuatnya. Logika dari setiap proses ini bisa digambarkan dengan menggunakan data yang mengalir menuju dan keluar dari proses tersebut.

6.             OVERVIEW MENGENAI METODE ANALISIS
A.       Data Structured Systems Development
        Data Structure System Development (DSSD), yang disebut juga dengan metodologi Warnier-Orr terjadi dari kerja perintis mengenai analisis domain informasi yang dilakukan oleh J.D Warnier. Warnier mengembangkan sebuah notasi untuk mempresentasikan hirarki informasi dengan menggunakan tiga kontruksi untuk urutan, pemilihan, dan pengulangan dan mendemonstrasikan bahwa struktur perangkat lunak dapat ditarik dari struktur data.

B.    Jackson System Development
        Jackson System Development (JDS) mengembangkan kerja yang dilakukan oleh M.A. Jackson tentang analisis domain informasi dan hubungannya dengan desain system dan program.

C.     SADT
      Structured analysis and design technique (SADT) adalah sebuah teknik yang telah digunakan secara luas sebagai sebuah notasi untuk definisi system, representasi proses, analisis persyaratan perangkat lunak dan desaign system /perangkat lunak.

SUMBER: