Pemodelan
Analisis terbagi menjadi beberapa bagian,yaitu:
1.Elemen Model Analisis
2.Pemodelan Data
3.Pemodelan Fungsional dan aliran informasi
4.Mekanik dari analisis terstruktur
5.Kamus Data
6.Overview mengenai metode analisis
1.Elemen Model Analisis
2.Pemodelan Data
3.Pemodelan Fungsional dan aliran informasi
4.Mekanik dari analisis terstruktur
5.Kamus Data
6.Overview mengenai metode analisis
Berikut penjelasan bagian pada Pemodelan
Analisis.
1.
ELEMEN MODEL ANALISIS
Model analisis harus dapat mencapai
tiga sasaran utama yakni untuk :
• Menggambarkan apa yang dibutuhkan untuk pelanggan
• Membangun dasar bagi pembuatan desain perangkat lunak
• Membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun.
• Menggambarkan apa yang dibutuhkan untuk pelanggan
• Membangun dasar bagi pembuatan desain perangkat lunak
• Membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun.
Untuk
mencapai sasaran tersebut dibuatlah model analisis yang berisi:
• Data Dictionary
• Data Dictionary
Penyimpanan yang berisi deskripsi dari semua
obyek data yang dikonsumsi atau diproduksi oleh perangkat lunak.
•
Entity Relationship Diagram (ERD)
Menggambarkan hubungan antara obyek data.
• Data Flow Diagram (DFD)
Menggambarkan hubungan antara obyek data.
• Data Flow Diagram (DFD)
-
Memberikan
indikasi mengenai bagaiman data ditransformasi pada saat data bergerak melalui
sistem
-
Menggambarkan
fungsi-fungsi (dan sub fungsi) yang mentransformasikan aliran data.
• State
Transition Diagram
Menunjukkan bagaimana sistem bertingkah laku akibat dari kejadian eksternal.
• Control Specification (CSPEC)
Informasi tambahan mengenai aspek kontrol dari perangkat lunak
Menunjukkan bagaimana sistem bertingkah laku akibat dari kejadian eksternal.
• Control Specification (CSPEC)
Informasi tambahan mengenai aspek kontrol dari perangkat lunak
2. PEMODELAN DATA
Pemodelan data merupakan sebuah tahapan dalam merancang
sebuah sistem informasi. Pemodelan data berfokus pada data apa yang akan
disimpan yang menggambarkan hubungan entara entiti set yang dibutuhkan oleh
sebuah organisasi dalam pengelolaan data.
Untuk
dapat menjawab tentang pemodelan data sebagai berikut :
- Bagaimana komposisi dari masing-masing obyek data dan atribut apa yang menggambarkab obyek tersebut?
- Dimana obyek saat ini berada?
- Bagaimana hubungan antara masing-masing obyek data dan obyek lainnya?
- Bagaimana hubungan antara obyek dengan proses yang mentransformasikannya? Digunakan Entity Relational Diagram (ERD)
A. Obyek
Data, Atribut dan Hubungan
Obyek Data Adalah representasi dari hamper semua informasi gabungan yang harus dipahami oleh perangkat lunak. Atribut Menentukan property suatu obyek data dan mengambil salah satu dari tiga karakteristik yang berbeda.
o Menamai sebuah contoh dari obyek data
o Menggambarkan contoh
o Membujat referensi ke contoh yang lain pada tabel yang lain.
Hubungan Obyek data disambungkan satu dengan lainnya dengan berbagai macam cara.
Obyek Data Adalah representasi dari hamper semua informasi gabungan yang harus dipahami oleh perangkat lunak. Atribut Menentukan property suatu obyek data dan mengambil salah satu dari tiga karakteristik yang berbeda.
o Menamai sebuah contoh dari obyek data
o Menggambarkan contoh
o Membujat referensi ke contoh yang lain pada tabel yang lain.
Hubungan Obyek data disambungkan satu dengan lainnya dengan berbagai macam cara.
B. Kardinalitas
dan Modalitas Kardinalitas
Model data harus dapat merepresentasikan jumlah peristiwa
dari obyek di dalam hubungan yang diberikan
- Satu ke satu (1:1) Misalnya: seorang suami hanya dapat memiliki satu istri, dan seorang istri hanya mempunyai satu suami
- Satu ke banyak (1:N) Misalnya: seorang ibu dapat memiliki banyak anak, tetapi seorang anak hanya dapat memiliki satu ibu
- Banyak ke banyak (M:N) Misalnya: seorang paman dapat memiliki banyak keponakan, sementara itu seorang keponakan dapat memiliki banyak paman
Modalitas
Modalitas dari suatu hubungan adalah nol bila tidak ada kebutuhan eksplisit
untuk hubungan yang terjadi atau hubungan itu bersifat opsional.
Modalitas bernilai satu jika suatu kejadian dari hubungan merupakan perintah.
Entity Relational Diagram.
Entity Relational Diagram.
Pada mulanya digunakan untuk desain sistem database
relational dan telah dikembangkan oleh yang lainnya. Serangkaian komponen utama
diidentifikasikan untuk ERD: obyek data, atribut, hubungan dan berbagai tipe
indicator. Tujuan utama dari ERD adalah untuk mewakili obyek data dan hubungan
mereka.
3. PEMODELAN FUNGSIONAL DAN ALIRAN INFORMASI
Informasi
ditransformasikan pada saat dia mengalir melalui sebuah sistem berbasis
komputer. Sistem tersebut menerima input dengan berbagai cara dan menghasilkan
suatu output. Akibatnya kita dapat menciptakan suatu model aliran bagi setiap
sistem berbasis komputer tanpa melihat ukuran dan kompleksitasnya.
Diagram Aliran Data/ Data Flow
Diagram (DFD)
Merupakan sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output. Dikenal juga dengan sebutan grafik aliran data atau buble chart.
Merupakan sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output. Dikenal juga dengan sebutan grafik aliran data atau buble chart.
Komponen-komponen DFD :
·
Proses
: menunjukkan apa yang dikerjakan oleh sistem. Setiap proses memiliki nama yang
unik dan nomor yang ditempatkan dalam simbol.
- External entity adalah di luar sistem, tetapi mereka merupakan salah satu bagian yang memberikan input data ke dalam sistem atau digunakan oleh output sistem
- Data Flow adalah tempat penyimpanan data
- Data Store : Proses dapat menempatkan data ke dalam data store atau mengambil / mendapatkan data store. Setiap data store mempunyai nama yang unik External Entity
4.
MEKANIK DARI ANALISIS TERSTRUKTUR
A.
Membuat
Sebuah Diagram Hubungan Entitas
Diagram hubungan entitas
memungkinkan seorang perekayasa perangkat lunak untuk secara penuh
menspesifikasikan objek data yang merupakan input dan output dari system.
Pendekatan berikut ini perlu diketahui dalam membuat diagram Entitas :
1. Selama pengumpulan persyaratan, pelanggan diminta untuk mendaftar
‘hal-hal’ yang akan dituju oleh proses bisnis dan aplikasi. ‘Hal-hal’ ini
dimasukkan kedalam sebuah daftar objek data input dan output dan entitas
eksternal yang menghasilkan atau mengkonsumsi informasi.
2. Dengan mengambil objek satu pada
satu saat , analis dan pelanggan mendefinisikan apakah ada sambungan (tidak
diberi nama pada tahap ini ) ada diantara objek data dan objek lain.
3. Dimanapun sambungan ada, analis dan pelanggan menciptakan satu
pasangan hubungan objek atau lebih .
4. Untuk masing-masing pasangan hubungan objek, dicari kardinalitas dan
modalitas.
5. Langkah 2
sampai 4 dilanjutkan secara iterative sampai semua pasangan hubungan objek
sudah didefinisikan. Sudah menjadi kebiasaan untuk menemukan penghilangan pada
saat proses ini berlanjut. Objek dan hubungan baru akan ditambahkan pada saat
jumlah iterasi bertambah.
6. Atribut dari masing-masing eantitas didefinisikan
7. Diagram entitas diformalisasikan dan dikaji
Langkah 1 sampai 7 diulangi smpai
pemodelan data terlengkap
B. Membuat
Sebuah Model Aliran Data
Diagram aliran data (DFD) memungkinkan perekayasa perangkat
lunak untuk mengembangkan model domain informasi dan domain fungsional pada
saat yang sama. Beberapa tuntunan sederhana dengan terukur dapat membantu
selama derivasi sebuah diagram aliran data :
1. Diagram aliran data tingkat 0 harus
menggambarkan perangkat lunak/system sebagai gelembung tunggal.
2. Input dan output utama harus dicatat secara berhati – hati
3. Penyaringan harus dimulai dengan mengisolasi
proses calon, objek data, dan penyimpanan
yang akan direpresentasikan pada tingkat selanjutnya.
4.
Semua anak panah dan gelembung harus diberi label dengan nama yang berarti
5.
Kontinyuitas aliran informasi harus dijaga dari tingkat ke tingkat
6. Satu gelembung pada satu
saat harus disaring.
Ada
kecenderungan natural untuk terlalu mengkomlikasikan diagram aliran data. Hal
ini terjadi bila analisis ingin menunjukkan terlalu banyak detail pada
saat yang terlalu dini
C.
Membuat
Sebuah Model Aliran Kontrol
Untuk beberapa tipe aplikasi pemrosesan, model data dan diagram
aliran data meruapakan hal yang diperlukan untuk memperoleh wawasan yang
berarti kedalam persyaratan perangkat lunak. Tetapi, seperti yang telah
dicatat, disana ada suatu kelas aplikasi yang besar yang lebih dikendalikan
oleh kejadian dari pada data, yang lebih menghasilkan informasi control dari pada
menghasilkan laporan dan tampilan. Dan yang memproses informasi dengan
perhatian besar kepada waktu dan kinerja kerja. Aplikasi semacam itu
mambutuhkan pemodelan aliran control sebagai tambahan kepemodelan aliran data.
Setelah
kita catat bahwa sebuah kejadian atau item control diimplementasikan sebagai
harga Boolean (misalnya; benar atau salah, on atau off, 1 atau 0) atau sebuah
daftar diskrit dari keadaan (kosong,penuh), untuk memilih calon kejadian yang
potensial, diusulkan tuntutan berikut ini :
- Daftarlah semua sensor yang dibaca oleh
perangkat lunak
- Daftarlah semua keadaan interupsi
- Bacalah semua saklar yang diaktuasi oleh operator
- Daftarlah semua keadaan data
- Dengan menarik uraian data kerja dan data
benda yang diaplikasikan ke narasi pemrosesan, kajilah semua item control
sebagai input /output CSPEC yang mungkin
- Gambarkanlah tingkah laku dari system dengan
mengidentifikasi keadaannya ; identifikasikanlah bagaimana keadaan dicapai dan
definisikanlah transisi antar keadaan.
- Fokuskanlah penghilangan yang mungkin
sebuah kesalahan yang paling umum didalam menspesifikasikan control (misalnya,
tanyakanlah ; adakah suatu cara dimana saya dapat masuk ke keadaan itu atau
keluar darinya).
D. Spesifikasi
Kontrol
CSPEC mempresentasikan tingkah laku system (pada tingkat
dimana dia direferensikan) didalam dua cara yang berbeda. CSPEC berisi sebuah
diagram transisi keadaan (STD) yang merupakan suatu spesifikasi sekuensial dari
tingkah laku. Dia juga dapat berisi suatu table aktifitas proses (PAT) – sebuah
spesifikasi kombinaturial dari tingkah laku.
E. Spesifikasi
Proses
Spesifikasi Proses (PSPEC) digunsksn untuk menggambarkan
semua proses model aliran yang nampak pada tingkat akhir penyaringan.Kandungan
dari spesifikasi proses dapat termasuk teks naratif, bahasa design program/Progamme
Design Language (PDL) dari Algoritma proses, persamaan Matematika, table,
diagram atau bagan, dengan memberikan sebuah PSPEC untuk mengiringi
masing-masing gelembung didalam model aliran, berarti perekayasa perangkat
lunak menciptakan sebuah “spesifikasi mini”yang dapat berfungsi sebagai sebuah
langkah pertama didalam kreasi spesifikasi persyaratan perangkat lunak dan
sebagai penuntun bagi desaign komponen program yang akan mengimplementasikan
program.
5.
KAMUS DATA
Kamus data
adalah suatu kumpulan data elemen yang terstruktur dengan
pengertian yang konsisten dan sesuai dengan sistem, sehingga pengguna maupun analis
sistem memiliki pemahaman yang sama mengenai masukan, keluaran dan
komponen simpanan data .
Pembentukan
kamus data didasarkan pada alur data yang terdapat pada Diagram Alir Data
(DAD). Aliran data pada DAD bersifat umum (hanya menunjukkan nama
alur datanya tanpa menunjukkan struktur dari alur data). Untuk menunjukkan
struktur dari aliran data secara detail maka dibutuhkan
sebuah kamus data.
Kamus Data
(KD) dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis
maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis sistem, KD dapat
digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai
sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk
ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada
tahap perancangan sistem, KD digunakan untuk merancang input, merancang
laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang
ada di DAD.
A.
Manfaat
Kamus Data
Kamus Data (KD) adalah katalog fakta tentang data dan
kebutuhan-kebutuhan informasi
dari suatu sistem informasi. Kamus data selain digunakan untuk dokumentasi dan mengurangi redudansi, juga dapat digunakan untuk:
dari suatu sistem informasi. Kamus data selain digunakan untuk dokumentasi dan mengurangi redudansi, juga dapat digunakan untuk:
·
Memvalidasi
diagram aliran data dalam hal kelengkapan dan keakuratan
·
Menyediakan
suatu titik awal untuk mengembangkan layar dan laporan-laporanMenentukan muatan
data yang disimpan dalam file-file
·
Mengembangkan
logika untuk proses-proses diagram aliran data
B.
Fungsi Kamus
Data
Kamus Data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai
berikut:
·
Menjelaskan
arti aliran data dan penyimpanan data dalam DFD
·
Mendeskripsikan
komposisi paket data yang bergerak melalui aliran (misalnya
alamat
alamat
·
diuraikan
menjadi kota, negara dan kode pos)
·
Mendeskripsikan
komposisi penyimpanan data
·
Menspesifikasikan
nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan aliran
·
Mendeskripsikan
hubungan detil antar penyimpanan (yang akan menjadi titik perhatian dalam
entity-relationship diagram)
Hubungan antara DFD dan KD
Kamus data dibuat dengan memperhatikan dan menggambarkan
muatan aliran data,
simpanan dataa dan proses-proses seperti pada gambar di atas. Setiap simpanan data dan aliran data bisa ditetapkan dan kemudian diperluas sampai mencakup detail-detail elemen yang dimuatnya. Logika dari setiap proses ini bisa digambarkan dengan menggunakan data yang mengalir menuju dan keluar dari proses tersebut.
simpanan dataa dan proses-proses seperti pada gambar di atas. Setiap simpanan data dan aliran data bisa ditetapkan dan kemudian diperluas sampai mencakup detail-detail elemen yang dimuatnya. Logika dari setiap proses ini bisa digambarkan dengan menggunakan data yang mengalir menuju dan keluar dari proses tersebut.
6.
OVERVIEW MENGENAI METODE ANALISIS
A. Data Structured Systems Development
Data
Structure System Development (DSSD), yang disebut juga dengan metodologi
Warnier-Orr terjadi dari kerja perintis mengenai analisis domain informasi yang
dilakukan oleh J.D Warnier. Warnier mengembangkan sebuah notasi untuk
mempresentasikan hirarki informasi dengan menggunakan tiga kontruksi untuk
urutan, pemilihan, dan pengulangan dan mendemonstrasikan bahwa struktur
perangkat lunak dapat ditarik dari struktur data.
B. Jackson
System Development
Jackson System Development (JDS) mengembangkan kerja yang
dilakukan oleh M.A. Jackson tentang analisis domain informasi dan hubungannya
dengan desain system dan program.
C. SADT
Structured
analysis and design technique (SADT) adalah sebuah teknik yang telah digunakan
secara luas sebagai sebuah notasi untuk definisi system, representasi proses,
analisis persyaratan perangkat lunak dan desaign system /perangkat lunak.
SUMBER: