Blogger templates

Selasa, 26 April 2016

KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS


 
Konsep dan Prinsip Analisis terbagi menjadi 4,yaitu:
1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
2. Teknik Komunikasi
3. Prinsip-prinsip analisis
4. Prototyping perangkat lunak

1.             Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Tugas analisis persyaratan merupakan sebuah proses penemuan, perbaikan, pemodelan, dan spesifikasi. Ruang lingkup perangkat lunak, yang secara mendasar dikembangkan oleh perekayasa sistem dan diperbaiki selama perancanaan proyek perangkat lunak, diperbaki secara detail. Model-model data yang dibutuhkan, aliran kontrol dan informasi,dan tingkah laku operasional diciptakan. Pemecahan alternatif dianalisis dan dialokasikan ke berbagai elemen perangkat lunak. Baik pengembang maupun pelanggan melakukan peran aktif dalam analisis persyaratan dan spesifikasi. Pelangga berusaha memformulasikan kembali konsep yang tidak jelas dari fungsi perangkat lunak dan kinerja ke dalam detail yang konkrit. Pengembang bertindak sebagai interogator, konsultan, dan pemecah masalah.
Analisis Kebutuhan Merupakan sebuah tugas sebuah rekayasa perangkat lunak (RPL) yang menjembatani antara alokasi perangkat lunak dan perancangan perangkat lunak. Analisis persyaratan memungkinkan perekayasa sistem menentukan fungsi dan kinerja perangkat lunak, menunjukkan interface dan elemen-elemen di dalamnya, dan membangun batasan yang harus dipenuhi oleh perangkat lunak. Analisis persyaratan memberikan model-model yang akan diterjemahkan ke dalam data, arsitektur, interface, dan desain prosedural kepada perancang perangkat lunak. Akhirnya, spesifikasi persyaratan memberikan cara kepada pengembang dan pelanggan untuk menilai kualitas perangkat lunak yang telah dibangun. Pada awalnya, analis mempelajari spesifikasi sistem (bila ada) dan rencana proyek perangkat lunak. Penting untuk memahami perangkat lunak dalam suatu konteks sistem dan mengkaji ruang lingkup perangkat lunak yang telah digunakan untuk memunculkan estimasi perencanaan. Selanjutnya adalah membangun komunikasi untuk analisis untuk menjamin pengenalan masalah. Tujuannya adalah mengenali elemen masalah dasar seperti dirasakan oleh pelanggan.

Tujuan analisis kebutuhan
Ada tiga tujuan utama dari proses analasis kebutuhan yang dapat diformulasikan sebagai beriukut :
1.Mengelola hasil elistasi kebutuhan untuk menghasilkan dokumen spesifikasi kebutuhan yang isi keseluruhannya sesuai dengan apa yang diinginkan pengguna (Liu and Yen, 1996).

2.Mengembangkan persyaratan kualitas yang memadai dan rinci, dimana para manajer dapat membuat pekerjaan proyek yang realistis dan staf teknis dapat melanjutkan dengan perancangan, implementasi dan pengujian (Wiegers, 2003).

3.Membangun pemahaman tentang karakteristik ranah permasalahan dan sekumpulan kebutuhan untuk menemukan solusi.

Ketiga tujuan tersebut dapat dicapai oleh perekayasa kebutuhan dengan melalui serangkaian tahapan-tahapan aktivitas. Tahapan aktivitas tersebut dijelaskan sebagai berikut.

Tahap Analisis Kebutuhan
Tahap analisis adalah tahapan pengumpulan kebutuhan-kebutuhan dari semua elemen sistem perangkat lunak yang akan di bangun. Pada tahap ini dibentuk spesifikasi kebutuhan perangkat lunak, fungsi perangkat lunak yang dibutuhkan, performansi (unjuk kerja) sistem perangkat lunak, penjadwalan proyek, identifikasi sumber daya (manusia , perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan) dan taksiran biaya pengembangan perangkat lunak.Beberapa tahapan nya yaitu:
Domain Understanding, dalam tahap ini perekayasa kebutuhan perangkat lunak harus mengetahui bagaimana organisasi perusahaan beroperasi dan apa yang menjadi permasalahan pada sistem yg sedang  berjalan pada saat ini. perekayasaan perlu memfokuskan kepada ‘Apa’ yg menjadi permasalahan. Perekaysaan hendaknya tidak berhenti pada menemukan “gejala” dari  permasalahn itu terjadi untuk menemukan 
akar dari pemasalahan dari sistem yg berjalan tersebut.

Requirements Collection, Tahapan ini merupakan tahapan pengumpulan kebutuhan akan sistem yang akan dibangun.Pada tahapan ini diperlukan adanya intekasi intensif dengan pemangku kepentingan terutama dengan pengguna akhir.

Classification,Pada tahapan sebelumnya kumpulan kebutuhan masih tidak terstrukturUntuk itu kebutuhan yang saling berkaitan dikelompokan,baik menurut kelas penggunaanya maupun jenis kebutuhananya. Kebutuhan kebutuhan tersebut diorganisasi ke dalam kelompok yang koheren.Perekayasaan perlu memisahkan antara kebutuhan dan keinginan dari pengguna.

Conflict resolution, Pada tahapan ini adalah menemukan dan menyelesaikan  kebutuhan yang di dalamnya terdapat konflik.

Prioritisation,Pada tahapan dilakukan interaksi dengan pemangku kepentingan untukidentifikasikan kebutuhan prioritas agar sumber daya yang tersedia pada organisasi dialokasikan untuk mengimplementasikan kebutuhan yg terutama dari pemangku kepentingan.

Requirements Checking, Menganalisa sekumpulan kebutuhan dari hasil tahapan sebelumnya untuk memverifikasi dan memvalidasi berdasarkan aspek kelengkapan,konsistensi,dan kebutuhan nyata.

Dalam rekayasa kebutuhan, analisa kebutuhan yang baik hedaklah menitik beratkan 
pada ranah permasalahan dan bukan pada ranah solusi.Tujuan utamanya adalah untuk mencapai pemahaman tetang sifat dari ranah permasalahan dan permasalahan  yangada didalamnya . Pada dasarnya, analisi kebutuhan diawali dengan spesifikasi (layanan,atribut, properti, kualitas, batasan) dari sistem solusi yang hendak dibangun.
Kegunaan analisis adalah untuk memodelkan permasalahan dunia nyata agar dapat dimengerti. 

2.             TEKNIK KOMUNIKASI
Menurut Gause dan Weinberg [GAU89] menyarankan agar analis memulainya dengan mengajukan pertanyaan bebas konteks, dimana pertanyaan tersebut berfokus pada pelanggan, tujuan keseluruhan, dan keuntungan.
Contoh:   
  • Siapa di balik permintaan untuk pekerjaan ini?  
  • Apa keuntungan ekonomi dari pemecahan yang berhasil?
  • Rangkaian pertanyaan berikutnya memungkinakan analis mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai masalah dan pelanggan, untuk menyatakan persepsinya terhadap suatu pemecahan.
Contoh:   
  • Masalah apakah yang akan diselesaikan oleh pemecahan ini?
  • Dapatkah anda memperlihatkan kepada saya atau menjelaskan lingkungan dimana pemecahan tersebut akan digunakan?
Rangkaian pertanyaan berikutnya berfokus pada efektifitas pertemuan. [GAU89] memberikan contohnya sebagai berikut:
  • Apakah ada orang lain yang dapat memberikan informasi tambahan?
  • Apakah ada hal lain yang harus saya tanyakan kepada anda?
Pertanayan-pertanyaan tersebut akan membantu anda mengawali komunikasi yang perlu untuk berhasilnya analisis. Pada dasarnya sesi tanya jawab seharusnya digunakan pada pertemuan pertama dan kemudian diganti dengan format yang mengkombinasikan  lemen-elemen pemecahan masalah, negosiasi, dan spesifikasi.

Teknik Spesifikasi Aplikasi yang Terfasilitasi
Adanya teknik pendekatan spesifikasi aplikasi yang teratasi / facilitated aplication spesification techniques (FAST) dapat mendorong munculnya tim gabungan antara pengembang dan pelanggan yang bekerjasama untuk mengidentifikasimasalah, mengusulkan elemen pemecahan, menegosiasi pendekatan yang berbeda, dan mengkhususkan rangkaian pemecahan awal.Banyak pendekatan yang berbeda terhadap FAST telah diusulkan. Masing-masing pendekatan menggunakan skenario yang sangat berbeda, tetapi semuanya menerapkan beberapa variasi tuntutan dasar seperti:  Pertemuan dilakukan di sisi netral dan dihadiri baik oleh pengembang maupun pelanggan.  Aturan main untuk persiapan dan partisipasi dibuat.
            Sebuah mekanisme definisi (dapat merupakan sebuah lembar kerja, diagram flip, stiker dinding, atau papan tembok) digunakan. FAST bukanlah obat bagi masalah yang dihadapi dalam pengumpulan awal berbagai persyaratan, tetapi pendekatan tim memberikan keuntungan dari banyak sudut pandang, diskusi sesaat, dan penyaringan, serta merupakan langkah maju konkrit ke arah pengembangan spesifikasi.

Penyebaran Fungsi Kualitas
Disebut juga Quality function deployment (QFD) adalah teknik manajemen kualitas yang menerjemahkan kebutuhan pelanggan ke dalam persyaratan teknis bagi perangkat lunak.QFD mengidentifikasi 3 persyaratan [ZUL92] yaitu:   
  • Persyaratan normal:
  • Sasaran dan
  • tujuan dinyatakan bagi sebuah produk atau sistem selama pertemuan dengan pelanggan.
Bila persyaratan ini ada, maka pelanggan akan menjadi puas.
Conoth: tipe tampilan grafis yang diminta, dan tingkat kerja yang didefinisikan.   Persyaratan yang diharapkan: Persyaratan ini implisit terhadap produk atau
sistem dan sangat fundamental sehingga pelanggan tidak menyatakannya
secara eksplisit. Ketidakhadirannya menyebabkan ketidakpuasan. Contoh:
Mudahnya instalasi perangkat lunak.
  Exciting requirment: Persyaratan ini sangat diharapkan oleh pelanggan dan
terbukti sangat memuaskan bila ada. Misalnya, perangkat lunak pengolah kata
diharapkan dengan fitur standar. Produk yang disampaikan berisi sejumlah
kemampuan layout halaman yang sangat menyenangkan dan tidak terduga.
Dalam kenyataan, QFD mencakup seluruh proses rekayasa [AKA90]. Tetapi
banyak konsep QFD dapat diaplikasikan ke dalam masalah komunikasi pelanggan
yang dihadapi oleh perekayasa perangkat lunak selama tahap awal analisis
persyaratan.

3.             PRINSIP-PRINSIP ANALISIS
Masing-masing metode analisis memiliki titik pandang yang unik. Tetapi semua metode analisis dihubungkan oleh serangkaian prinsip operasional:
  1. Domain informasi dari suatu masalah harus direpresentasikan dan dipahami.
  2. Fungsi-fungsi yang akan dilakukan oleh perangkat lunak harus didefinisikan.
  3. Tingkah laku perangkat lunak (sebagai suatu urutan kejadian eksternal) harus diwakilkan.
  4. Model-model yang menggambarkan informasi, fungsi, dan tingkah laku harus dipecah-pecah dalam suatu cara yang membongkar suatu detail dalam bentuk lapisan.
  5. Proses analisis harus bergerak dari informasi dasar ke detail implementasi.
Dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip tersebut, analis mendekati suatu masalah secarasistematis. Domain informasi diuji sehingga fungsi itu dapat dipahami secara lebih lengkap. Model-model digunakan sehingga karakteristik fungsi dan tingkah laku dapat dikomunikasikan dengan cara yang rapi. Pembagian diterapkan untuk mengurangi keruwetan. Pandangan esensial dan implementasi dari perangkat lunak diperlukan untuk
mengakomodasi batasan logis yang dibebankan oleh persyaratan pemrosesan dan batasan
fisik yang dibebankan oleh elemen sistem yang lain. Perekayasa perangkat lunak yang mempercayai prinsip tersebut akan dapat lebih mengembangkan spesifikasi perangkat lunak yang kemudian akan menjadi dasar yang kuat bagi desain.
- Domain Informasi
- Pemodelan
Model dalam perangkat lunak harus dapat memodelkan informasi yang ditransformasikan oleh perangkat lunak, fungsi (dan subfungsi) yang memungkinkan transformasi terjadi, dan tingkah laku sistem pada saat transformasi terjadi.
Dalam beberapa kasus, model yang kita buat menggunakan notasi grafis yang menggambarkan informasi, pemrosesan, tingkah laku sistem, dan karakteristik lain sebagai simbol yang berbeda dan dapat dikenali. Informasi deskriptif dapat diberikan dengan menggunakan bahasa natural atau bahasa khusus untuk menggambarkan persyaratannya.

Prinsip analisis operasional mengharuskan kita membangun model fungsi dan tingkah laku, yaitu:

A.                Model fungsional: Perangkat lunak mentransformasi informasi, dan untuk melakukannya, perangkat lunak harus melakukan paling tidak tiga fungsi genetik: input, pemrosesan, dan output. Pada saat model fungsional dari suatu aplikasi dibuat, perekayasa perangkat lunak memfokuskan diri pada fungsi-fungsi masalah khusus. Model fungsi dimulai dengan sebuah model tingkat konteks tunggal (yakni nama perangkat lunak yang akan dibuat). Dengan serangkaian iterasi, maka lebih banyak lagi detail fungsional diberikan, sampai seluruh rancangan dari semua fungsionalitas sistem terwakili.

B. Model tingkah laku: Sebagian besar perangkat lunak merespon kejadiankejadian
dari dunia luar. Karakteristik stimulus-respon ini membentuk dasar dari model tingkah laku. Model tingkah laku menciptakan representasi pernyataan-pernyataan perangkat lunak dan event-event yang menyebabkan perangkat lunak mengubah pernyataan. Model yang diciptakan selama analisis persyaratan melayani sejumlah peran penting:
- Model membantu analis dalam memahami informasi, fungsi, dan tingkah laku suatu sistem, sehingga membuat tugas analisis persyaratan menjadi lebih mudah dan lebih sistematis.
- Model menjadi titik fokus bagi kajian sehingga merupakan kunci bagi penentuan kelengkapan, konsistensi, dan akurasi dari spesifikasi.
- Model menjadi dasar bagi pengerjaan desain, memberi perancang suatu representasi esensial dari perangkat lunak yang dapat diterjemahkan ke dalam suatu konteks implementasi. Meskipun metode pemodelan yang digunakan sering menjadi masalah preferensi personal atau organisasional, aktivitas pemodelan adalah dasar bagi kerja analisis yang baik.

4.PROTOTYPING PERANGKAT LUNAK
Dalam beberapa hal adalah mungkin untuk menerapkan analisis operasi prinsip dan memperoleh suatu model software dari suatu disain yang dapat dikembangkan.

Memilih pendekatan prototipe:
Pendekatan closed-ended disebut lembaran prototype iklan.
- Sebuah prototipe melayani sebagai demonstrasi keras dari kebutuhan.

Pendekatan open-ended disebut evolusiner membuat prototip.
- suatu prototipe bertindak sebagai evolusi pertama dari sistem yang telah selesai.


Prototipe Perkakas dan Metoda:
- Teknik Generasi Keempat
- Komponen Software dapat dipakai kembali
- Spesifikasi Formal dan Lingkungan Prototipe

Spesifikasi Software

Prinsip Spesifikasi
Memisahkan kemampuan dari implementasi
Mengembangkan suatu model menyangkut perilaku yang diinginkan dari suatu  system
Menetapkan konteks di mana software beroperasi
Menggambarkan lingkungan di mana sistem beroperasi
Menciptakan suatu model teori dibanding suatu implementasi atau disain model
Spesifikasi adalah suatu model abstrak dari suatu sistem riil
Menetapkan struktur dan isi dari suatu spesifikasi ( mudah untuk diubah)

Petunjuk untuk penyajian:
Isi dan Format penyajian harus relevan kepada masalah
Informasi yang dimasukkan di dalam spesifikasi harus sekumpulan
Diagram dan notasi format lain harus terbatas dalam jumlah dan digunakan secara konsisten.
Penyajian harus bisa berhadap-hadapan kembali

Standar spesifikasi kebuthan software:
IEEE ( standard No. 830-1984) dan U.S. Departemen Pertahanan
Dalam banyak kesempatan, suatu persiapan penggunaan manual harus disajikan untuk menghadiahi perangkat lunak sebagai black-box. 

SUMBER

0 komentar:

Posting Komentar